Sampai
kapankah?
Sebuah
pertanyaan singkat, namun ini bukan sekedar pertanyaan.
Tidak
perlu juga engkau jawab langsung wahai saudaraku.
Yang
terpenting adalah engkau membaca lalu pikirkan dalam diri dan pribadi
masing-masing.
Aku
tidak memaksa untuk engkau memujiku atas pertanyan-pertanyaan ini.
Yang
aku mau adalah kau pikirkan, itu saja kok.
Sampai kapankah engkau turut larut dalam kelamnya dunia ini?
Taukah
engkau, dunia ini tak ada harganya sedikitpun jika dibanding satu ekor sayap
nyamuk.
Sampai kapankah ? Sampai kapan engkau menunda untuk bersimpuh dihadapanNya yang Maha Sempurna.
Taukah
engkau, padaNyalah semua kehidupan ini akan dipertanggung jawabkan.
Sampai kapankah? Sampai kapan engkau berlarut dalam gelimang dosa yang mungkin bagimu menyenangkan.
Taukah
engkau, Dia telah menyiapkan hidup abadi yang bahagia jika engkau patuh dan
taat padaNya.
Sampai kapankah? Sampai kapan engkau dapat pahami arti kehidupan ini yang sebenarnya.
Taukah
engkau, hidup ini akan mati. Begitupun engkau, engkau akan lebur menjadi tanah.
Sampai kapankah? Sampai kapan hidup ini?
Taukah
engkau, hidup ini hanyalah hari ini, karena esok mungkin engkau tak ada lagi di
atas bumi ini.